Apa
Tujuan didirikan Negara Indonesia?
Tujuan Didirikan Negara
Tujuan
didirikannya Negara Indonesia itu adalah membentuk Negara Sosialis. Sosialisme
ini bukan dalam pengertian dibawah satelit Sovjet Uni seperti yang dituduhkan
oleh Intel Inggris, AS dan Agen-agen rahasia Van Mook di Australia dalam
laporannya kepadanya komandan sekutu Sir Mountbatten di Kolombo awal Agustus
1945, tetapi sebuah kenyataan sejarah bahwa Sosialisme Indonesia itu sosialisme
yang lahir otentik dari pemikir-pemikir sejarah Indonesia seperti : Sukarno,
Tan Malaka, Hatta ataupun Sjahrir. Mereka itu adalah intelektual yang terlepas
dalam sejarah komprador, baik komprador Amerika Serikat maupun Komprador Sovjet
Uni.
Adalah
Tan Malaka yang pertama kali dalam sejarah komunis Sovjet Uni melepaskan diri
dari Imperialisme Sovjet Uni dan membentuk Partai Rahasia bersama Soebakat dan
Tamim dengan nama PARI (Partai Rakjat Indonesia) dengan doktrin massa MURBA
(berasal dari kata sanskrit yang artinya : Rakyat). Tan Malaka mengenalkan ide
bersatunya dunia Islam dan Sosialisme yang di Moskow pada awal tahun 1920-an
yang ditolak oleh banyak faksi di Sovjet Uni termasuk penolakan dari Stalin.
Dan ketika penolakan itu terjadi, malamnya Tan Malaka mendapatkan pencerahan
bahwa Stalinis hanya akan menghasilkan bentuk Imperialisme baru, sementara ia
berhadapan langsung dengan bangsanya : Indonesia. Dari sanalah ia mengusung
pemikiran peradaban ASLIA (Asia-Australia) sebagai peradaban yang berdiri
sendiri, baik sejarah pembebasannya maupun kegiatan ekonominya.
Lalu
Tan Malaka melihat arah sejarah perkembangan yang sama. Tan Malaka melihat
kekuatan dunia Islam sebagai pengimbang Imperialisme Amerika, ternyata apa yang
diramalkan Tan Malaka benar sekarang ini, Amerika sangat takut dengan kekuatan
dunia Islam. Untuk itu Amerika terus mendekat pada Arab Saudi untuk tetap
memelihara adat-adat kuno dan berusaha meninggalkan Islam yang moderat dan
progresif, untuk itulah Arab Saudi dan Kuwait ditemani seraya mengebom Irak,
mengancam Iran dan membuat lapar anak-anak di Jalur Gaza, Palestina. Apa yang
dipikirkan Tan Malaka : Islam adalah darah dalam tubuh Indonesia benar adanya.
Islam harus bersatu dengan ide-ide sosialisme nasional Indonesia Raya.
Di
tahun 1927 di Bandung, Sukarno juga menulis tapi bukan tulisan tentang
Sosialisme yang Sukarno tulis adalah Persatuan. Banyak orang mengira Persatuan
dalam bahasa Sukarno adalah sekedar bersatunya suku-suku, bersatunya
budaya-budaya dan bersatunya kelompok-kelompok, padahal Sukarno menciptakan
persatuan itu lebih jauh lagi yaitu kerangka “JALAN BERPIKIR”. Bagi Sukarno, Persatuan
itu adalah sebuah jalan membentuk antitesis-antitesis dari tesis-tesis keadaan
yang terjadi sehingga melahirkan sintesis. Dari Persatuan ini kemudian akan
terdefinisi jenis keadaan apa untuk Indonesia Raya.
Ide-ide
Sosialisme Ekonomi yang paling gamblang adalah justru dari Hatta. Pokok
pemikiran Hatta ini akan menjadi bintang dalam sejarah ekonomi masa depan
manusia, Pemikiran Hatta jauh melampaui jamannya. Bahkan di jaman kita
sekarang. Ide-ide Hatta tentang ekonomi adalah ekonomi yang tidak menjadi
akumulator modal dan dikuasai individu atau korporasi raksasa, tapi ekonomi
yang menjadi mesin pembentukan kesejahteraan bersama. Bagi Hatta tidak ada
objek dalam ekonomi, semua yang manusia yang terlibat dalam ekonomi adalah
subjek. Ekonomi Koperasi Hatta jangan dipahami sebagai Koperasi-Koperasi yang
kita kenal sekarang, tapi lebih maju sebagai sebuah bentuk fragmen modal yang
adil sebagai sebuah kegiatan bersama dengan tujuan-tujuan memakmurkan kehidupan
anggota sesuai dengan peran masing-masing, kalau saja gagasan Hatta ini dibawa
ke dalam lingkup makro maka kita akan mengenal ekonomi-ekonomi berjejaringan
atau ekonomi cluster sehingga ekonomi dan hasil-hasilnya akan langsung mengenai
kehidupan rakyat banyak.
Ketakutan
banyak orang bahwa Sosialisme itu adalah Stalinis, ekonomi sosialisme adalah
Korea Utara adalah sebuah kebodohan karena kurangnya wawasan dalam memahami
titik-titik penting jalannya sejarah kita. Pendiri bangsa kita tidak menyukai
pembelengguan, mereka adalah anak-anak kandung dari sejarah pembebasan. Jadi
ketika sistem Sosialisme itu ditawarkan maka Sosialisme itu sederhana saja
definisinya, bacalah UUD 1945 asli (yang tanpa amandemennya) disana dengan amat
jelas sosialisme kita, terutama pasal 33.
Sosialisme
kita adalah membangun Puskesmas-Puskesmas dengan fasilitas RS lengkap untuk
rakyat dengan gratis, Sosialisme kita adalah Menggratiskan seluruh biaya-biaya
pendidikan, menghapuskan pajak penerbitan dan penjualan buku yang tinggi,
membangun jaringan internet dengan seluas-luasnya, membangun fungsi-fungsi
sosial dan memaksa pejabat untuk hidup sederhana.
Sosialisme
kita tidak akan menahan ekonomi modal biarlah pengusaha-penguasa berkembang
seperti bunga-bunga yang mekar di musim semi, tapi Sosialisme kita juga tidak
akan mengijinkan modal raksasa mendikte perekonomian rakyat, rakyat banyak
harus jadi subjek utama dalam kegiatan ekonomi, kepemilikan tanah harus
dibatasi lebih dari 10 hektar harus dimiliki sebuah serikat kerja atau negara,
tak ada kepemilikan pribadi atau modal raksasa.
Sosialisme
ini adalah penggalian sejarah dari pemikiran masa lampau pendiri bangsa,
sehingga kita akan tersadarkan : Untuk apa Indonesia Raya harus berdiri…………….
Tan
Malaka pernah berkata di tahun 1948 : Kita tidak akan menjadi antek Amerika
Serikat, pun tidak akan menjadi budak Moskow. Kita adalah generasi pembebas
dari sebuah bangsa merdeka, merdeka pikirannya dan merdeka jiwanya.
Tujuan
Negara Indonesia Dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea Ke-4
Melidungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Negara
sebagai suatu organisasi kekuasaan manusia/ masyarakat dan merupakan sarana
untuk tercapainya tujuan bersama.
Beberapa
pandangan tentang tujuan Negara :
1.Tujuan
Negara Menurut Plato : Negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia
sebagai individu dan sebagai makhluk sosial.
2.
Tujuan Negara Menurut Machiaveli dan Shang Yang :
Negara
bertujan untuk memperluas kekuasaan semata-mata, tujuan Negara didirikan
adalah untuk menjadikan Negara itu besar dan jaya. Untuk mencapai kejayaan
Negara, maka rakyat harus berkorban, kepentingan orang perorangan harus
diletakkan di bawah kepentingan bengsa dan Negara, Negara Diktator. Kalau
ingin Negara kuat dan jaya, maka rakyat harus lunakkan dan sebaliknya jika
orang menghendaki rakyat menjadi kuat dan kaya, maka Negara itu menjadi
lemah.
3.
Tujuan Negara Menurut Ajaran Teokrasi
( Kedaulatan Tuhan ) Thomas Aquino, Agustinus,
Tujuan
negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram,
dibawah pimpinan Tuhan. Pimpinan negara menjalankan kekuasaannya berdasarkan
Kehendak Tuhan.
4.
Tujuan Negara Menurut Emmanuel Kank
Negara
bertujuan mengatur keamanan dan ketertiban dalam Negara yang paling utama.
5.
Tujuan Negara Menurut Krabbe
Negara
bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum. Segala kekuasaan dan alat-alat
Negara dalam menjalankan tugasnya harus berdasarkan hukum, semua orang tanpa
kecuakli harus tunduk dan taat pada hukum, hanya hukumlah yang berkuasa dalam
Negara (Rule of Law).
6.
Tujuan Negara Menurut Welfare State = Soscial Service State
Tujuan
Negara adalah mewujudkan kesejahteraan umum. Negara sebagai alat untuk
tercapinya tujuan bersama yaitu kemakmuran, kebahagian dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat. Disamping itu bermacam-macam tujuan Negara ytiu :
1.
Untuk memperluas kekuasaan.
2.
Untuk tercapainya kejayaan (seperti Kerajaan Sriwidjaya dan
KerajaanMajapahit)
7.
Tujuan Negara Republik Indonesia
Dalam
Pembukaan UUD 1945
"Untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksnakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial,"
|
Tujuan Negara Seiring Perkembangan Jaman
Tahapan perkembangan negara menurut Walt Whitman
Rostow, seorang ekonom dari Am,erika Serikat, dalam bukunya yang berjudul Stages
of Ekonomic Growth ( Tahapan - tahapan Pertumbuhan Ekonopmi ) terbagi
menjadi lima tahapan, dengan nama dan ciri - ciri berikut ini :
a. Tahap Masyarakat Tradisional ( Traditional Society
Stage )
Dirikan dengan :
1) kondisi masyarakat yang belum produktif
2) cara berproduksi dan pola perekonomian yang
dijalankan masih tradisional
3) sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat
tradisional / turun temurun
4) perekonomian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sendiri ( belum berorientasi pasar )
5) mata pencaharian masyarakat di sektor pertanian
b. Tahap Prakondisi Lepas Landas ( Precondition for
Take Off Stage )
Dengan ditandai ciri - ciri sebagai berikut :
1) terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala
bidang, baik sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya
2) sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien
2) sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien
3) sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif
di lembaga - lembaga keuangan
4) kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah
kemajuan
c. Tahap Lepas Landas ( Take Off Stage )
Dicirikan dengan :
1) semakin berkembangnya usaha - usaha produktif
2) terciptanya berbagai pembaharuan yang lebih produktif
dan efisien di segala bidang
3) sektor produksi merupakan sektor dominan yang
memacu pertumbuhan ekonomi
4) semakin meningkatnya pendapatan perkapita dan
pendapatan nasional
d. Tahap Gerak Menuju Kematangan ( Drive for Maturity
Stage )
Ciri - cirinya adalah sebagai berikut :
1) sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus
menerus
2) penggunaan teknologi modern pada masyarakat semakin
luas
3) semakin mantapnya struktur ekonomi negara
4) negara mampu menginverstasikan pendapatan nasionalnya
5) industri modern semakin berkembang, terutama
industri yang padat modal
e. Tahap Konsumsi Massa Tinggi ( Age of High Mass
Consumption Stage )
Ciri - cirinya antara lain :
1) semakin meningkatnya pendapatan masyarakat,
sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga pada tingkat pemenuhan kebutuhan
sekunder bahkan tersier
2) perkembangan industri mencapai tahap tertinggi
dengan kemampuan sumber daya manusia yang sudah mencapai taraf ahli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar